LAFAZH
Oleh : Nur Mukhlish Z. M.Ag.
|
Pengertian
Lafadz
dalam bahasa arab, adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia. Lafadz adalah
satu nama yang diberikan pada rangkaian huruf abjad atau susunan beberapa
huruf yg mempunyai arti. Jika lafadz tidak mempunyai arti maka rangkaian
huruf itu tidak dapat disebut sebagai lafadz.
|
Pembagian Lafazh
|
1. lafazh Mufrad (مفرد )
Lafazh
mufrad terdiri dari dua kata yaitu, lafazh dan Mufrad. lafazh artinya
kata-kata, sedangkan Mufrad artinya satu kata. Dlam istilah ilmu mantiq,
lafazh adalah kata-kata yang tidak mempunyai bagian yang masing-masing bagian
itu menunjuk kepada makna yang dikandungnya sendiri.
|
Berdasarkan bagian-bagian
katanya lafazh mufrad terbagi :
|
|
Pembagian Lafazh Mufrad
1.
Isim ; adalah lafazh (kata-kata) yang mempunyai arti sendiri tanpa
terikat dengan waktu, seperti: masjid, madrasah, rumah, gunung dan
sebagainya.
2.
Fi’il adalah lafazh (kata-kata) yang mempunyai artis sendiri yang terikat
dengan waktu. Seperti : dzahaba =sudah pergi, Yadzhabu = sedang pergi dll.
3.
Adat adalah (menurut ilmu Nahwu) = harf seperti Bi, Min, wa, ila dll.
|
Pembagian Isim
Dilihat dari segi Mafhum (konsep yang dikandungnya), isim terbagi ;
1.
Kulli (isim kulli) adalah lafazh mufrad yg ketika disebutkan
lantas menunjukkan kepada semua arti atau maknanya. Contoh :
Ketika menyebutkan Nahr (sungai), maka semua sungai terkena Nahr. Ketika
menyebut rumah, maka semua rumah terkena oleh kata rumah tersebut.
2.
Juz’i (isim juz’i) adalah lafazh mufrad yg ketika disebutkan
lantas menunjukkan kpd satu bagian saja dari kesluruhan makna yg terkandung
oleh lafzh kulli. Contoh ketika menyebut Nahr maka semua sungai akan terkena
nahr di dalamnya. tetapi ketika menyebut Nahr Nil, maka kata ini akan berubah
menjadi Juz’i, karena yg terkena hanya satu bagian saja.
|
Pembagian Kulli dan Juz’i
Kulli dan Juz’i dilihat dari pengertiannya :
§ Kulli artinya menetapkan suatu ketentuan (hukum) atas sesuatu secara
menyeluruh. Contoh : Orang kampung itu memindahkan sebuah rumah. maksudnya
bahwa smua orang kampung itu secara masing-masing memindahkan seluruh isi
rumah. Ada yang membawa piring, lemari dan lain-lain.
§ Kulliyat artinya menetapkan suatu ketentuan atas sesuatu secara satu persatu.
Contoh : Orang kampung itu memindahkan sebuah rumah. Maksudnya semua orang
kampung itu (kulli) secara bersam-sama memindahkan sebuah rumah, bukan
bagian-bagiannya.
|
Juz’i dan Juz’iyat
§ Juz’i artinya
menetapkan sesuatu ketentuan (hukum) atas sebagian secara keseluruhan dari yg
sebagian itu. Contoh : sebagian orang kampung itu mengangkat lemari besar dari sebuah
gedung. Maksudnya sebagian orang kampung secar bersama-sama mengangkat sebuah
lemari besar dari sebuah gedung.
§ Juz’iyat artinya menetapkan sesuatu ketentuan (hukum) atas sebagian secara
masing-masing dari yg sebagian itu. Contoh : sebagian orang kampung itu
masing-masing memindahkan isi lemari besar dari sebuah gedung. Maksudnya
sebagian orang kampung secara bersama-sama mengangkat sebuah lemari besar
dari sebuah gedung.
|
Bagian Isim
§ Muhashal adalah lafazh mufrad yang
menunjuk kepada suatu benda yang ada atau suatu sifat yang ada. Contoh
: 1) Kota, sungai, neraka, surga. (suatu yang ada) 2) Alot, dermawan,
sombong. (sifat yang ada)
§ Ma’dul adalah Lafazh mufrad yang menunjuk kepada
ketidakadaan sesuatu atau ketidakadaan sifat (kebalikan Muhashal). Contoh : 1) Bukan kota, bukan Jakarta, tidak neraka (ketidakadaan benda)
; 2) Tidak pelit, tidak sombong, tidak jujur (ketidakadaan sifat)
§ ‘Adami adalah lafazh mufrad yang menunjuk kepada ketidakadaan sifat yang
lazimnya ada. Contoh : 1) Buta menunjuk kepada pengertian tidak melihat,
padahal melihat adalah suatu sifat yang lazimnya ada pada manusia ataupun
hewan ; 2) Tuli menunjuk kepada pengertian tidak mendengar, padahal mendengar
adalah salah satu sifat yang lazimnya ada pada hewan dan manusia.
|
2. Lafazh Murakkab (مركب)
Lafazh murakkab terdiri dari dua kata yaitu Lafazh dan Murakkab. Lafzah
artinya kata-kata dan murakkab artinya disusun atau dirangkai. Jadi, lafazh
murakkab artinya kata-kata yang disusun atau dirangkai baik dari 2, 3, 4,
ataupun lebih dari itu.
|
Pembagian Lafazh Murakkab
1.
Lafazh
Murakkab Tam, adalah
kata-kata yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa sehingga memberi
pengertian yang lengkap. Dalam bahasa Indonesia, murakkab tam disebut kalimat
efektif atau kalimat sempurna. Contoh :
•
Drs. H. Humam adalah Bapak Dosen Ilmu Pendidikan Islam STIT al-Muslihuun
Tlogo Blitar.
•
Ahmad adalah Bapak Guru MI Safinatun Najah
Gedung MAN Tlogo
2. Lafazh Murakkab Naqish, adalah
rangkaian kata yang belum memberikan pengertian efektif atau sempurna
(kalimat gantung). Contoh :
–
Orang sombong itu
–
Seorang pemulung
–
Pujaan hati
|
Pembagian Murakab Tam
1. Murakkab Khabari, adalah murakkab tam yang isinya
mungkin benar dan mungkin juga salah (mengandung keraguan). Contoh :
–
Nanas itu sejenis buah-buahan
–
Presiden AS datang ke Indonesia
2. Murakkab Insya’i, adalah murakkab tam yang tidak
mungkin benar dan tidak mungkin pula salah. Contoh :
–
Pergilah ke luar negeri untuk menambah pengalaman (amr).
–
Jangan lekas putus asa dalam menghadapi lenyataan (nahyi).
–
Apakah anda telah melaksanakan kewajiban dengan baik (istifham).
|
Mafhum dan Mashadaq
§ Pengertian lafazh kulli selalu
memberi dua dilalah (petunjuk). Dilalah pertama menunjuk kepada konsep atau
pengertian dan dilalah kedua menunjuk kepada yang terkena atau yg dikenai
konsep atau pengertian tadi.
Lafazh insan, misalnya, memberi dua dilalah. Pertama, adalah dilalah konsep atau pengertiannya, yaitu bahwa insan adlh hayawanun natiq. Dilalah yg pertama ini dlm ilmu mantiq disebut mafhum. Kedua dilalah kpd diri insan atau yg terkena oleh lafazh insan, yaitu manusia yg sudah milyaran di permukaan bumi. Dilalah yg kedua ini dlm ilmu mantik disebut al mashadaq (benda yg ada dlm realita yg dikenai lafadz).
§ Semakin betambah mafhum (konsep)
lafazh kulli semakin sedikit memberi al-mashadaqnya. Sebaliknya,
semakin sedikit penambahan mafhum kepada lafazh kulli semakin banyak mashadaq-nya.
|
Perbandingan Antara Lafadz
Kulli dengan Artinya
1. Lafazh Mutawathi’. adalah lafazh kulli yg mempunyai
makna banyak atau mafhum-nya satu mashadaq-nya banyak. Contoh : Insan, Hewan,
tumbuh-tumbuhan
Lafazh
insan mempunyai makna : Hindun, Fathimah,Maimun, Malin, Agung, Karsum, Iyan,
dan lain-lainnya. Hakikat dari nama-nama itu sama dalam hal manusia. Mereka
hanya berada dalam jenis dan sifat-sifat saja. Demikian juga lafazh hewan,
dapat mengandung arti kambing, unta, sapi, burung, dan lain-lain. Lafazh
tumbuh-tumbuhan dapat berupa sawi, kurma, anggur, wortel, kacang, dan
lain-lain.
2. Lafazh Musyakkik, adalah lafazh kuli yang
kualitas artinya berbeda. Artinya, lafazh musyakkik itu satu, tetapi
kualitasnya berbeda. Contoh : Putih, tinggi, besar.
Lafazh
putih mempunyai arti bisa sangat putih, kurang putih, sedikit putih, atau
putih sedang. Lafazh tinggi bisa sangat tinggi, kurang tinggi, dan
seterusnya. Demikian juga halnya dengan lafazh besar, bisa sangat besar,
kurang besar, dan seterusnya.
|
3. Lafazh Mutabayyin (sama dengan perbandingan
tabayun) adalah dua lafazh yang bacaanya berbeda dan artinya berlainan.
Contoh :
–
Insan, Ardh, sama’ (bahasa Arab : manusia, binatang, langit)
–
Kuda, kambing, rambutan, kelapa, (bahasa Indonesia)
Lafazh-lafazh itu memperlihatkan perbedaan dari segi mafhum dan mashadaq-nya. Dengan kata lain lafazhnya berbeda dan artinya pun berlainan. Lafazh jenis ini adalah yang terbanyak
4. Lafazh Muradif (sama dengan perbandingan taraduf)
adalah dua kata atau lebih lafazh yang berbeda, tetapi mengandung arti sama. Contoh :
–
Nar dengan Sa’ir (neraka)
–
Jannah dengan ‘Addn (surga)
–
Arloji dengan Jam Tangan
|
5. Lafazh Musytarak, adalah lafazh kulli yang
mempunyai lebih dari satu arti. Contoh :
–
‘Ain, nar, jannah (bahasa Arab)
–
Lagu, saran, ribut (bahasa Indonesia )
‘Ain
(bahasa Arab) bisa mengandung arti mata dan mata air. Nar bisa mengandung
arti api dan neraka. Jannah bisa mengandung arti kebun dan syurga.
Lagu
(bahasa Indonesia) bisa mengandung arti ragam suara, nyanyi, tigkah laku.
Saran
(bahasa Indonesia)bisa mengandung arti pendapat, anjuran, propaganda.
Ribut (bahasa
Indonesia) bisa mengandung arti sibuk, gaduh, kencang.
|
TA’RIF
|
Pengertian
§ secara lughawi berarti
memperkenalkan, memberitahukan sampai jelas dan terang mengenai sesuatu.
§ Dlm ilmu mantiq, ta’rif adalah
teknik menerangkan baik dengan tulisan maupun lisan, yang dengannya diperoleh
pemahaman yang jelas tentang sesuatu yang diterangkan/diperkenalkan.
§ Dalam bahasa Indonesia, ta’rif
tersebut dapat diungkapkan dengan perbatasan atau difinisi.
§ Dalam ilmi mantiq, ta’rif
berperan amat besar, karena istidlal (penarikan kesimpulan) yang merupakan
tujuannya yang paling fundamental, tergantung amat erat kepada jelasnya
ta’rif lafazh yang dipakai untuk menyusun qadhiyah-qadhiyah (kalimat-kalimat)
yang darinya ditarik natijah (kesimpulan). Jika ta’rif lafaz tidak jelas,
maka kesimpulan yang dihasilkan mungkin sekali keliru atau salah.
|
Pembagian Ta’rif
1.
Ta’rif Had, adalah ta’rif yang
menggunakan rangkaian lafazh kulli jins dan fashl. Contoh :
Insan adalah hewan yang berfikir. Hewan adalah jins dan berpikir adalah fashl bagi manusia. Ta’rif had terbagi ke dalam dua bagian :
a.
Ta’rif had tam adalah ta’rif dengan
menggunakan lafazh jins qarib dan fashl. Contoh : Insan adalah hewan yang
dapat berpikir. Hewan adalah jins qarib (dekat) kepada insan karena tidak ada
lagi jins di bawahnya. Artinya, di bawah hewan tidak ada lagi lafazh kulli
yang terkategori jins, kecuali insan yang terkategori nau’. sedang dapat
berpikir adalh fashl.
b. Ta’rif had naqish adalah ta’rif yang : (1)
menggunakan jins ba’id dan fashl, atau (2) menggunakan fashl qarib saja.
Contoh (1) : Insan adalah jism (tubuh) yang dapat berfikir. jism adalah jins
ba’id bagi insan dan dapat berfikir adalah fashl baginya.
Contoh
(2) : Insan adalah yang dapat berpikir (tanpa menyebutkan jins).
|
2.
Ta’rif Rasm, adalah ta’rif
yang menggunakan jins dan ‘irdhi khas. Contoh : Insan adalah hewan yang bisa
tertawa. Hewan adalah jins dan tertawa adalah ‘irdhi khas (sifat khusus)
manusia.
Ta’rif rasm terbagi ke dalam dua bagian
a.
Ta’rif rasm tam adalah ta’rif definisi yang
menggunakan lafazh jins qarib dan fashl. Contoh : Insan adalah insan yang
dapat tertawa. Hewan adalah jins qarib bagi insan. Sedangkan tertawa adalah
‘irdhi khas baginya.
b. Ta’rif rasm naqish adalah ta’rif yang menggunakan
(1) lafazh jins ba’id dengan ‘irdhi khas, atau (2) menggunakan lafazh ‘irdhi
khas saja.
–
Contoh (1): Insan adalah jisim yang bisa ketawa.
–
Contoh (2): Insan adalah yang ketawa
|
3.
Ta’rif dengan Lafadz, adalah ta’rif yang menggunakan
lafazh lain yang sama artinya saja. Contoh : Tepung adalah terigu Insan
adalah manusia
4. Ta’rif dengan Mitsal, adalah ta’rif dengan memberikan
contoh (mitsal). Contoh : Lafazh kulli adalah insan. Lafazh juz’i adalah seperti
Muhammad, Karsum, Agung, Kosraman
|
Syarat-syarat Ta’rif
Ta’rif menjadi benar dan dapat diterima, jika syarat-syaratnya terpenuhi
:
•
Ta’rif harus jami’ mani’ : ta’rif tidak boleh lebih umum atau lebih
khusus dari yang dita’rifkan. Contoh : manusia adalah hewan
yg dapat membaca
•
Ta’rif harus lebih jelas dan mudah diterima akal. Jadi ta’rif tidak boleh
sama samarnya atau lebih samar dari yang dita’rifkan. Contoh :
Mertua adalah nenek dari anak isteri
|
•
Ta’rif harus sama pengertiannya dengan yang dita’rifkan.
•
Ta’rif tidak boleh berputar-putar (daur)
•
Ta’rif tidak boleh memakai kata-kata majaz (kiasan atau metaforik).
Contoh : Pahlawan adalah singa yang gugur. Menta’rifi ulama dengan samudra.
•
Tidak boleh mengandung lafadz yang ghaib
•
Tidak
boleh menyalahi aturan bahasa
|
•
Ta’rif tidak boleh menggunakan kata-kata musytarak (mempunyai lebih dari
satu arti). Contoh : Arloji adalah pukul yang dipakai di tangan . Pukul dalam
ta’rif tersebut mempunyai dua arti, yaitu jam dan pukulan. Oleh karenanya,
ta’rif itu tidak benar. Ia akan menjadi benar jika disempurnakan dengan
qarinah, yang memberi petunjuk kepada makna yang dimaksudkan. Contoh : Arloji
adalah pukul yang dipakai di tangan untuk mengetahui waktu (pukul berapa
sekarang ?).
|
Home »
» LAFADZ;Ilmu Mantiq (review)
LAFADZ;Ilmu Mantiq (review)
Posted by Wahid hambali
Posted on 17.37
with 3 comments
tugas-tugas review semester VI (mantiq)
BalasHapusmantebz rek
BalasHapusBab Pengertian / lafadz( obyek Ilmu
BalasHapusManthiq pertama):
- pengertian
- Teori penggambaran