BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi
Singkat Obyek Penelitian
Sebenarnya dari awal peneliti
bermaksud mengadakan penelitian di SD Negeri Birowo Kec. Binangun. Dikarenakan
ditemukan kurang profesionalnya obyek penelitian yang bertentangan dengan judul
penelitian ini, jauhnya jarak tempat penelitian dan minimnya waktu yang
dimiliki peneliti. Maka dari itu, peneliti beralih melakukan penelitian di MTs
Sunan Kalijogo Ngadri Kec. Binangun.
1.
Sejarah
Berdirinya MTs Sunan Kalijogo Ngadri
Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijogo berdiri atas prakarsa 4 Madrasah
Ibtidaiyah (MI) yakni MI Al-Ma’arif Ngadri, MI Sunan Giri 01 Kalirejo, MI
Umbuldamar (sekarang MIN Umbuldamar), dan MI mamba’ul Ulum Tawangrejo, dibawah
naungan Yayasan Pendidikan Islam Sunan Kalijogo dengan akta notaris W. Soetomo
nomor 1/85/6 dengan latar belakang ingin mewujudkan pendidikan islam yang
terjangkau masyarakat baik dari segi letak maupun biayanya serta berpartisipasi
meningkatkan lulusan MI agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.[1]
Madrasah Tsanawiyah Sunan
Kalijogo berdiri pada hari rabu tanggal 17 Ramadhan 1406 H bertepatan dengan
tanggal 05 Juni 1985 di tanah wakaf seluas 1.980 m berstatus Hak Milik belum
bersertifikat, tanah wakaf tersebut dari Almarhum Ibu Musinah dan Almarhum Bapak
Haji Muslim.
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah disini wajar mendapat dukungan serta
tempat dihati masyarakat, karena memang merupakan suatu kebutuhan. Hal ini
karena adanya tiga faktor potensial
besar, yaitu cukup banyaknya lembaga pendidikan dasar baik madrasah ibtidaiyah
maupun sekolah dasar, kesadaran beragama yang mewajibkan menuntut ilmu secara
berkesinambungan dan kehidupan sosial masyarakat yang terus berkembang. Dari
ketiga faktor yang berkaitan di atas jelas menghendaki suatu sarana pendidikan yang
mampu meningkatkan pembinaan remaja sebagai generasi mendatang yang perlu
memiliki keseimbangan sosial, ketahanan mental serta memiliki kecerdasan dan
keahlian yang produktif sebagai makhluk ber-Tuhan dan insan yang berbudi
luhur.Dari sinilah para perintis berpijak untuk mewujudkan Madrasah Tsanawiyah
ditengah-tengah masyarakat yang nantinya agar semua ikut memiliki dan
bertanggung jawab adanya.[2]
Pada periode awal berdiri kepala MTs dijabat oleh Bapak Ali Muthoyib, BA
selama 1 tahun, kemudian pada tahun 1986 sampai dengan 2006 dijabat oleh Bapak
Toifur, BA. Untuk merekrut siswa baru, madrasah bekerja sama dengan 4 Kepala MI
dan para Kepala SD sekitar. Guru-guru MI juga dilibatkan menjadi tenaga
pengajar.Seiring berjalannya waktu pada tanggal 20 Januari 1995 mendapat
jenjang akreditasi Diakui dan berhak menjadi penyelenggara EBTANAS, mulai saat
itu MTs Sunan Kalijogo semakin pesat perkembangannya, terbukti dengan semakin
banyaknya minat masyarakat untuk bergabung dengan memasukkan anak-anaknya ke
madrasah ini.
Pada periode kedua Kepala MTs Sunan Kalijogo dijabat oleh bapak Ali
Mubaid, S.Ag mulai tahun 2006 hingga sekarang.[3]
2.
Lokasi
Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijogo sebagai obyek penelitian terletak di
Jalan Payat No. 05 Desa Ngadri Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Jarak desa
ke ibukota kabupaten kira-kira 25 km. Di Kecamatan Binangun telah berdiri 1 SMP
Negeri, 1 SMP Swasta, 3 MTs Swasta, dan 2 MA Swasta, jadi anak-anak yang yang
telah tamat MI atau SD tidak kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Adapun denah
lokasi penelitian tergambar sebagai berikut:
J ALAN
RAYA
|
20
|
21
|
1
|
Lantai 2
1 20 21
|
U
|
T
|
S
|
B
|
2
|
3
|
4
|
13
|
17
|
19
|
9
|
PERPUS
|
16
|
15
|
14
|
12
|
8
|
7
|
6
|
5
|
11
|
10
|
18
|
Keterangan
: 1. R. Aula 2. Ruang TU 3.
Musholla 4. Lab. Komputer
5. R. Kelas IX A 6. R. Kelas IX B 7. R. Kelas IX C 8.
R. Kelas VIII B
9. R. Kelas X 10. R. Kelas XI IPS 11. R. Kelas XII IPA 12. R. Kelas XII IPS
13. R. Guru 14. R. Kelas VII C 15. R. Kelas VII B 16. R. Kelas VII A
17. Toilet 18. Lap. Olahraga 19. Kantin 20. R. Kelas VIII C
21. R. Kelas VIII A
sedangkan batas-batas wilayahnya adalah:
Sebelah utara : Desa jugo Kecamatan Kesamben
Sebelah
timur : Desa Kalirejo Kecamatan Kalipare Kabupaten
Malang
Sebelah selatan : Desa Sambigede Kecamatan Binangun
Sebelah barat : Desa Tawangrejo dan Desa Umbuldamar
Kecamatan Binangun
3.
Visi, Misi
dan Tujuan MTs Sunan Kalijogo Ngadri
a.
VISI
Menyiapkan.generasi
yang Islami, berkwalitas, dan berakhlakul karimah.
Indikator
1)
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman
2)
berprestasi dalam akademik dan non akademik
3)
berbudi luhur dan berkhlaq mulia
b.
MISI
1)
Menumbuhkembangkan sikap dan amaliah keislaman
dalam aktivitas sehari-hari sebagai sumber
kearifan dalam bertindak
2)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik
3)
Mengembangkan potensi akademik peserta didik
secra optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses pembelajaran
4)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif kepada peserta didik bidang ketrampilan sebagai modal untuk terjun
kedunia usaha
5)
Mengoptimalkan potensii warga madrasah dalam
memberi pelayanan kepada siswa dan masyarakat pengguna pendidikan
6)
Mengoptimal;kan kerjasama dengan pihkak-pihak yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
kemajuan madrasah
7)
Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat,
bersih dan indah
8)
Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga madrasah dan komite madrasah
Indikator
1) Islami
a) Mengucap salam bila saling bertemu
b)
Membaca do’a dan surat pendek sebelum dan
sesudah mengakhiri pelajaran
c)
Memasukkan pelajaran tartil al qur’an serta
hafal juz amma
d) Memberikan bimbingan
membaca kitab kuning
e) Memasukkan nilai
sholat fardhu dalam nilai pembiasaan di raport
2)
Berkualitas
a)
Peningkatan prestasi UN
b)
Peningkatan prestasi Bahasa Arab dan Bahasa
Inggris
c)
Peningkatan prestasi Olahraga
d) Peningkatan amaliah
keislaman
e)
Peningkatan fasilitas penunjang pensdidikan
3)
Akhlakul Karimah
a) Adanya control pada
pakaian dan rambut siswa
b)
Pembiasaan bersalaman dengan Bapak guru untuk
siswa laki-laki dan Ibu guru
untuk siswa perempuan
c)
Pembiasaan kepedulian terhadap sesame
d) Pembiasaan turun dari
kendaraan bila memasuki gerbang madrasah
e)
Pembiasaan mengucapkan salam bila masuk atau keluar
dari ruangan
c.
TUJUAN
Bertolak dari visi dan
misi yang telah dirumuskan, maka tujuan madrasah yang diharapkan pada tahun pelajaran 2012 / 2013 adalah sebagai berikut :
1)
Peningkatan angka kelulusan dan rata-rata UN
2) Terwujudnya kondisi madrasah yang tertib,
disiplin dan terkendali dalam pelaksanaan proses pembelajaran
3)
Meningkatkan kemampuan agama peserta didik di madrasah, sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social,
budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran agama Islam
4) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai
sesuai dengan kebutuhan
f)
Struktur
Organisasi MTs Sunan Kalijogo Ngadri
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau
susunan yang menghubungkan hubungan antara komponen yang satu dengan yang
lainnya, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
suatu kebulatan yang utuh. Struktur organisasi MTs Sunan Kalijogo tertera dalam
bagan sebagai
berikut:
STRUKTUR ORGANISASI MTs SUNAN
KALIJOGO
NGADRI-BINANGUN-BLITAR[4]
DEPAG
|
DEPDIKNAS
|
…………………………………………………
YAYASAN
|
KOMITE MADRASAH
|
KEPALA MADRASAH
|
……………….
PKM
URS. KESISWAAN
|
SISWA
|
GURU
|
PKM
URS. KURIKULUM
|
BENDAHARA
|
BP / BK
|
PKM URS.
SAR PRAS
|
KEPALA TATA USAHA
|
PKM
URS. HUMAS
|
Ket :
………… : Garis Konsultasi________ : Garis Komando
g)
Tenaga
pendidik
Pendidik
adalah unsur terpenting dalam dunia pendidikan. Adapun pendidik MTs Sunan
Kalijogo Ngadri
kurang mencukupi standart pendidik nasional ditinjau dari jenjang pendidikan
dan pengalaman mengajar.
Adapun data keadaan guru yang
diperoleh dari data dokumenter madrasah tercantum sebagai berikut:
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
BIDANG
STUDY
|
IJAZAH
TERAKHIR
|
|
01
|
Ali Mubaid, S.Ag
|
Ka Madrasah
|
Fiqih
|
S1
|
|
02
|
Adi Siswoyo, S.Pd
|
Guru
|
Bhs. Arab
|
S1
|
|
03
|
Munawar
|
Guru
|
Aqidah Akhlaq
|
PGAN
|
|
04
|
Drs. Marwan
|
Guru
|
Bhs. Jawa
|
S1
|
|
05
|
Kustopo, S.Pd
|
Guru
|
Bhs. Inggris
|
S1
|
|
06
|
Dra. Nurmunfaatin
|
Guru
|
Bhs. Indonesia
|
S1
|
|
07
|
M.
Nur
Ali
|
PKM HUMAS
|
SKI
|
MA
|
|
08
|
Alim Budi K, S.Pd
|
Guru
|
Biologi
|
S1
|
|
09
|
Lilik P, S.Pd
|
Guru
|
Fisika
|
S1
|
|
10
|
Toheran
|
Guru
|
Matematika
|
D3
|
|
11
|
Anifa DH, SE
|
PKM KURIKULUM
|
Ekonomi
|
S1
|
|
12
|
Drs. Salman
Fuadi
|
Guru
|
Qur'an-Hadist
|
S1
|
|
13
|
Masfuhah, S.Ag
|
Guru
|
Tartil Al-Qur'an
|
S1
|
|
14
|
Muh. Mu'id
|
Guru
|
Seni Budaya
|
SMA
|
|
15
|
Zumro'atin, S.Pdi
|
Guru
|
TIK
|
S1
|
|
16
|
Triono S.Pd
|
Guru
|
Biologi
|
S1
|
|
17
|
Salman Hidayanti, S.Pd
|
Guru
|
Bhs. Inggris
|
S1
|
|
18
|
Fathul Huda, S.Ag
|
PKM SARPRAS
|
Fiqih
|
S1
|
|
19
|
Eva
Alfiani
|
Staf TU
|
TIK
|
SMA
|
|
20
|
M.
Arifin
|
Ka. TU
|
Penjaskes
|
S1
|
|
21
|
Darmawanti
|
Pustakawan
|
Biologi
|
SMA
|
|
22
|
Luthfi Azizah Al Amin,
SS
|
Guru
|
BK dan Bhs. Arab
|
S1
|
|
23
|
Beny Aris Firdaus,S.Pd
|
Guru
|
Penjaskes
|
S1
|
|
24
|
Zaenal Abidin, S.Pd
|
Guru
|
Matematika
|
S1
|
|
25
|
Rika Nafi’ D, S.Si
|
Guru
|
Biologi
|
S1
|
|
26
|
Ma’rifatul W I, S.Pd
|
Guru
|
Bhs. Indonesia
|
S1
|
|
27
|
Moh. Dardiri, S. Pd
|
Guru
|
Penjaskes
|
S1
|
A.
Kompetensi Guru PAI di
MTs Sunan Kalijogo Ngadri Binangun Blitar
Berdasarkan
dokumen di atas, kompetensi guru PAI di
MTs Sunan Kalijogo Ngadri dirasa sudah cukup memenuhi standart guru
profesional, menurut hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsanawiyah Sunan
Kalijogo Ngadri Bapak Ali Mubaid, S.Ag mengatakan:
“Mengenai
profesionalitas atau setandar kompetensi guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri sudah banyak guru-guru S1 yang sudah
sertifikasi, sekolah mengusahakan guru yang masih SMA bisa melanjutkan S1
dengan anjuran dari kepala sekolah sendiri”.[6]
Dalam
hal ini guru- guru PAI MTs Sunan Kalijogo
Ngadri sudah cukup memenuhi standart nasional, walaupun ada yang belum memiliki
ijazah pendidikan yang diperoleh melalui proses pendidikan guru dan ada
juga guru-guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri yang bekerja tidak sesuai
dengan keahliannya dibidang pendidikan Islam. Pekerjaan yang mereka lakukan ada
yang tidak sesuai dengan keahlian atau ijazah yang dimilikinya, akan tetapi itu
hanya sebagian kecil saja.
Hasil
observasi yang peneliti peroleh kepala sekolah selalu menyempatkan diri untuk
mengawasi kinerja guru saat mengajar dan saat membuat perangkat pembelajaran.
Kepala sekolah selalu memberikan informasi langsung mengenai adanya peningkatan
mutu mengajar para guru baik itu berupa pelatihan workshop dan lain sebagainya.
Hal ini menjelaskan bahwa kepala sekolah ikut berperan dalam peningkatan mutu
profesionalisme atau setandar kompetensi guru.
Dari
hasil wawancara dengan guru Al-qur’an Hadits Bapak Drs.
Salman
Fuadi
mempertegas:
“Profesionalitas guru- guru PAI MTs
Sunan Kalijogo Ngadri ini saya rasa sudah cukup memenuhi standart
kompetensi, walaupun dilihat dari jenjang pendidikannya itu tidak semua guru
mengajarkan pelajaran sesuai dengan ijazah yang mereka miliki, akan tetapi itu
tidak banyak dan sudah banyak juga yang sudah ikut sertifikasi untuk memenuhi
standart profesi”.[7]
Dilihat dari kompetensi guru PAI MTs Sunan Kalijogo
Ngadri dari hasil wawancara dengan guru bahasa Arab kelas VIII:
“Kompetensi
itukan meletakkan job sesuai dengan jenjang pendidikan atau sesuai dengan
kemampuan dan skill yang dimiliki, tidak mis
made ya sesuai profesi dan sertifikasi guru sesuai dengan mata pelajaran
begitulah kompetensi sebagian besar guru disini”.[8]
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, kompetensi
yang dimiliki guru-guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri diantaranya:
1)
Kompetensi Pedagogik
Dalam meningkatkan
kemampuan pedagogic guru-guru MTs Sunan Kalijogo Ngadri meningkatkannya melalui
pelatihan-pelatihan guru dan dengan melanjutkan jenjang pendidikan mereka.
2)
Kompetensi Kepribadian
Bapak Drs. Salman Fuadi selaku guru PAI (Al-Qur’an Hadist) memiliki kepribadian sebagai guru
yang menyenangkan, bijaksana dan memutuskan masalah, sebagaimana yang telah
diungkapkan oleh siswa kelas VII CEvi Dzurrotun Nasihah:
“Pak Salman memiliki kepribadian yang menyenangkan jika ngajar tidak
bikin bosan karena beliau masuk di kelas kita juga pada pukul akhir pelajaran,
yang biasanya kita sudah ingin banget untuk pulang tapi kalau pelajaran PAI khususnya Al-Qur’an Hadist kita jadi kerasan,
biasa Tanya jawab masalah pribadi dan pelajaran dengan
nyaman, bila memberi saran juga bagus’.[9]
Begitu pula yang diungkapkan siswi kelas VII Elly Hanisah
mengungkapkan hal yang sama:
“Ya… pokoknya kalau pelajaran pak
Salman menyenangkan banget, bapaknya bijaksana dan gak membosankan ketika di
kelas pak Salman juga suka senyum, enak diajak bicara”.[10]
3)
Kompetensi social
Dalam kegiatan belajar
mengajar guru-guru
MTs Sunan Kalijogo selalu mengadakan tanya jawab untuk memperkuat
komunikasi antara guru dan siswa, siswa diberi kesempatan untuk memberikan
argumen mengenai pelajaran yang sedang dibahas, dan memberikan keluasan
bertanya dimanapun berada serta menciptakan suasana yang komunikatif bersama
siswa. Dalam hal ini bapak Drs. Salman Fuadi mengutarakan:
“Saya dalam belajar mengajar itu tidak hanya
di kelas saja, saya mempersilahkan anak-anak
untuk memanfaatkan teknologi HP supaya terus berkomunikasi dan belajar
bersama saya, banyak anak-anak yang sms pada tengah malam menanyakan problem pelajaran
dan pribadi, bagi saya monggo malah senang bisa dekat dengan anak-anak’.[11]
Guru-guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri
memiliki kompetensi sosial yang tinggi selain mampu berkomunikasi dengan
siswa-siswinya juga memiliki peran penting di masyarakat.
4)
Kompetensi Profesional atau Setandar Kompetensi Guru
Guru-guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri sudah mampu
membuat silabus sendiri dan menyusun bahan ajar sebagai pedoman dalam mengajar.
Menurut syarat setandar guru professional, guru-guru PAI MTs Sunan Kalijogo
Ngadri memiliki kualifikasi sebagai berikut; Pertama, memiliki ilmu pengetahuan
dibidang yang diajarkannya sesuai dengan kualifikasi dimana dia mengajar.Kedua
memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang keguruan, dan Ketiga memiliki
moral akademik.
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan guru-guru
MTs Sunan Kalijogo Ngadri memberlakukan siswa sebagai mitra, guru dan murid
bersama-sama mendiskusikan materi pelajaran yang akan mereka bahas dan materi
yang telah mereka pelajari sebelumnya. Guru tidak sekedar membebankan tugas
pada siswa tetapi juga bersama-sama memberikan argument tentang pelajaran yang
dibahas. Guru sering melakukan komunikasi dengan siswa baik melalui pertemuan
karena setoran hafalan Al-Qur’an ataupun waktu istirahat.
B.
Upaya Guru
PAI dalam Mengembangkan Bahan Ajar di MTs Sunan Kalijogo Ngadri Binangun Blitar
Upaya
yang telah dilakukan guru PAI MTs Sunan Kalijogo Ngadri dalam mengembangkan
bahan ajar adalah mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) guna
menyusun bahan ajar sebagai acuan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran
sebagaimana yang telah diungkapkan bapak Drs. Salman Fuadi bahwa:
“Dalam mengembangkan bahan ajar kami
selaku guru Al-Qur’an Hadits melakukan MGMP baik tingkat kabupaten maupun antar
sesama guru Al-Qur’an Hadits di sekolah masing-masing selain itu juga mengikuti
MGMP tingkat diknas”.[12]
Menurut IbuLuthfi
Azizah Al Amin, SSmengatakan:
“Upaya guru
dalam mengembangkan bahan ajar melakukan aktifitas MGMP, melakukan diskusi
dengan sesama guru di kantor, mengikuti seminar, diklat, dan pelatihan
pembuatan bahan ajar.[13]
Berdasarkan
hasil observasi peneliti melihat guru-guru sering kali mengadakan musyawarah
ringan ketika berada di kantor baik saat pukul istirahat maupun saat ada waktu
senggang. Musyawarah ini ditujukan untuk saling sering memecahkan
permasalahan-permasalahan ketika berada di kelas dan permasalahan mengenai
materi pelajaran yang mereka ajarkan.
Untuk dapat
mengembangkan bahan ajar guru memerlukan keterampilan yang sesuai dengan
perkembangan zaman saat sekarang ini.Semakin majunya teknologi pada zaman
sekarang menuntut guru untuk lebih terampil dan kreatif dalam menciptakan dan
menyusun bahan ajar. Apabila bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar
itu menarik maka minat belajar siswapun akan lebih meningkat pula. Maka dalam
hal ini memerlukan kreatifan dan keterampilan guru.Salah satu hal yang perlu
dilakukan seorang guru agar bisa merancang bahan ajar dengan baik adalah dengan
mengadakan MGMP, pelatihan pembuatan bahan ajar, dan harus bisa menguasai
teknologi terkini.
Dari
hasil wawancara dengan guru Al-Qur’an Hadits, beliau mengatakan bahwa:
“Dalam mengembangkan bahan ajar ya
sesuai dengan SKL, SK-KD dan indikator itu. Saya mengembangkan bahan ajar
sesuai dengan topik bukan hanya kajian ayat saja dan itu disesuaikan dengan
pemikiran dan pemahaman anak-anak sendiri”.[14]
Beliau
juga menambahkan dalam mengembangkan bahan ajar beliau mengembangkannya dari
berbagai sumber ajar, diantaranya: Tafsir Al-Misbah, buku-buku teks, tafsir
digital, internet, dan lain sebagainya. Saat mengajar guru memberikan apersepsi
mengenai materi yang akan disampaikan ketikaapersepsi itu diterima siswa. Guru
menugaskan siswa untuk mengembangkan materi berdasarkan topik bukan berdasarkan
materi pokok saja.
Dalam
hal ini dari hasil wawancara dengan guru fiqih diperoleh data bahwa:
“Dalam mengembangkan bahan ajar,
kami nmengembangkannya dari kitab-kitab
klasik/ kitab kuning, internet, buku-buku tafsir, buku paket lalu disusun
sesuai dengan SKL dan indikator”.[15]
Selain
itu upaya guru PAI dalam mengembangkan bahan ajar adalah dengan menugaskan para
siswa untuk bisa membuat makalah dan artikel baik individu maupun kelompok.
Bahan
ajar yang dikembangkan guru harus sesuai dengan kurikulum suatu mata pelajaran,
bisa digunakan sebagai sumber utama pembelajaran seperti buku teks ataupun
bahan ajar yang sifatnya penunjang untuk kepentingan pengayaan atau bahan ajar
yang berkatagori suplemen (penunjang).[16]Bahan ajar
sebagai sumber utama, siswa tidak perlu bersusah payah untuk mencari sumber
lain cukup dengan sumber utama tersebut. Dalam hal ini guru PAI MTs Sunan
Kalijogo Ngadri dalam mengembangkan bahan ajar digunakan sebagai bahan ajar
penunjang.
D. Peran Guru
PAI dalam Mengembangkan Bahan Ajar Al-Qur’an Hadits di MTs Sunan Kalijogo
Ngadri Binangun Blitar
Peran utama guru dalam mengembangkan bahan ajar itu
sebagai fasilitator dan mediator siswa, yang mana guru berperan sebagai
pendamping belajar para siswa dengan suasana belajar yang terbuka dan
menyenangkan, sebagaimana yang telah diungkapkan guru Al-Qur’an Hadits bapak Drs.
Salman Fuadi:
“Peran
saya sebagai guru ya sebagai fasilitator dan mediator di kelas”.[17]
Dalam hal mengikut sertakan siswa ikut andil dalam
mengembangkan bahan ajar, bapak Drs. Salman Fuadi menugaskan siswa untuk membuat karya ilmiah
yang sederhana baik berupa artikel, makalah dan laporan-laporan ilmiah yang
berhubungan dengan materi Al-Qur’an Hadits dari berbagai sumber.
Dari
hasil pengamatan yang peneliti lakukan terhadap bapak Drs. Salman Fuadi ketika
mengajar sebagai fasilitator, beliau mendampingi siswa saat belajar,
memperlakukan siswa sebagai mitra belajar dan tidak menganggap siswa sebagai
bawahan yang hanya disuruh untuk belajar dan memahami materi dengan paksaan.
Materi pembelajaran juga beliau sesuaikan dengan pengalaman dan situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkan, sebagai mediator bapak Drs.
Salman Fuadi juga tidak lupa guru-guru
PAI lainya selalu siap menyediakan media dan kebutuhan siswa dalam proses
belajar mengajar, guru-guru PAI juga termasuk salah satu media dalam kegiatan
belajar mengajar siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Standar Kompetensi Guru PAI MTs Sunan
Kalijogo Ngadri
Guru adalah komponen
terpenting dari pendidikan. Keberhasilan pengajaran dan peningkatan kualitas
pendidikan banyak dipengaruhi oleh komponen guru, oleh karena itu peningkatan
mutu guru perlu diperhatikan dengan adanya profesionalitas guru.
Dalam UU RI No. 14 th
2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa:
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standart mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.[18]
Profesionalitas guru
di MTs Sunan Kalijogo Ngadri terdiri dari
a. Kompetensi guru,
kemampuan yang dimiliki guru yang diperoleh melalui pendidikan khusus keguruan
yang sesuai dengan bidangnya. Kompetensi itu berupa kompetensi pedagogik,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional.
b. Sertifikasi guru
adalah standar profesionalitas guru. Dalam hal ini guru PAI di MTs Sunan
Kalijogo Ngadri yang sudah mengikuti sertifikasi ada tiga orang, yaitu bapak Ali Mubaid, S.Ag, bapak Adi Siswoyo, S.Pd, dan
ibu Zumro’atin, S.Pd.I yang mana sertifikasi guru ini adalah bagian dari
standar profesionalitas guru.
2. Upaya Guru PAI dalam
Mengembangkan Bahan Ajar
a. Melakukan MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran), kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rumpun
mata pelajaran masing-masing untuk membahas materi, pembuatan silabus dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan penyampaian mata pelajaran masing-masing guru.
Hal ini dilakukan pada tingkat guru sekolah, tingkat diknas, tingkat depag se
kabupaten dan nasional.
b. Pelatihan-pelatihan,
adapun pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti guru-guru MTs Sunan Kalijogo
Ngadri guna mengembangkan bahan ajar adalah; pelatihan komputer, workshop
penyusunan bahan ajar dan sosialisai pengembangan KBK.
3. Peran Guru PAI dalam Pengembangan
Bahan Ajar PAI
Dilihat dari berbagai perannya guru memiliki banyak peran diantaranya,
guru sebagai belajar, guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola, guru
sebagai demonstrator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai motivator, dan
evaluator.
Sebagai guru yang professional seorang guru harus bisa menempatkan peran guru dalam
pengembangan bahan ajar yaitu sebagai fasilitator dan mediator. Sebagai fasilitator guru
mendampingi siswa saat belajar memperlakukan siswa sebagai mitra belajar dan tidak
menganggap siswa sebagai bawahan yang hanya disuruh untuk belajar dan memahami
materi dengan paksaan. Sebagai mediator guru selalu siap menyediakan media
dan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar, guru juga termasuk salah
satu media dalam kegiatan belajar mengajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di MTs
Sunan Kalijogo Ngadri Binangun Blitar, maka penulis memberikan saran yang
mungkin dapat membentuk dalam peningkatan mutu guru dan pengembangan bahan ajar
PAI sehingga dapat lebih meningkatkan
keberhasilan Pendidikan Agama Islam.
1.
Dalam meningkatkan keprofesionalan guru,
kepala sekolah diharapkan mendukung program pendidikan guru dan meningkatkan
kutu guru dengan semaksimal mungkin agar pendidikan di MTs Sunan Kalijogo
Ngadri lebih baik dan maju.
2.
Dalam pengembangan bahan ajar, diharapkan agar
guru PAI dan
guru-guru lainnya selalu bekerja sama dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan
guru dan siswa tentang ajaran-ajaran Islam.
3.
Dalm
pembuatan dan pengembangan bahan ajar, kepala sekolah diharapkan mendukung dan
meningkatkan mutu keprofesionalan guru agar lebih meningkatkan keberhasilan
pendidikan Islam serta menghargai semua hasil kreatifitas guru dalam
pengembangan bahan ajar dalm bentuk apapun.
4.
Dalam pengembangan bahan ajar, siswa
diharapkan untuk selalu mendukung semua kegiatan yang ada dan dapat bekerja
sama sehingga bahan ajar agama Islam dapat terus berkembang serta dapat lebih
meningkatkan keberhasilan pendidikan agama Islam.
5.
Untuk menarik minat dan perhatian para siswa
terhadap bahan ajar, diharapkan kepada madrasah dan guru untuk selalu
bekerjasama dengan ahli pendidikan agar bisa terus menciptakan bahan ajar dan
mengembangkan bahan ajar dengan baik, menarik dan kreatif serta saling
menghargai satu sama lainnya.
Lampiran foto:
Wawancara dengan siswa kelas VII-C Wawancara dengan kepala
MTs Sunan Kalijogo
Kegiatan belajar mengajar di kelas Gedung
MTs tampak dari depan
Kegiatan belajar mengajar di lab. Komputer Gedung MTs tampak dari
samping
[1]Dokumentasi MTs Sunan Kalijogo diambil
pada hari senin tanggal 26 Nopember 2012, pukul 09.45 WIB di kantor TU MTs
Sunan Kalijogo
[2]Ibid
[3]Dokumentasi MTs Sunan Kalijogo diambil
pada hari senin tanggal 26 Nopember 2012, pukul 09.45 WIB di kantor TU MTs
Sunan Kalijogo
[4]Dokumen MTs Sunan Kalijogo, diambil pada
hari rabu tanggal 28 nopember 2012, pukul 10.00-10.35 WIB, di kantor TU MTs
Sunan Kalijogo
[5]Ibid
[6]Hasil wawancara dengan Bapak Ali Mubaid, S.Ag kepala MTs Sunan Kalijogo pada hari Rabu
tanggal 28 Nopember 2012, pukul 08.50-09.35 WIB di ruang tata usaha Mts Sunan
Kalijogo.
[7]Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Salman
Fuadi, guru Al-Qur’an Hadits kelas VII, VIII dan IX Mts Sunan Kalijogo, pada
hari Rabu tanggal 28 Nopember 2012, pukul 10.45-11.57 WIB di kantor guru Mts
Sunan Kalijogo
[8]Hasil wawancara dengan Ibu Luthfi Azizah Al Amin, SS guru bahasa Arab kelas
VIII MTs Sunan Kalijogo, pada hari Rabu
tanggal 28 Nopember 2012 di kantor guru Mts Sunan Kalijogo
[9]Hasil wawancara dengan Evi Dzurrotun
Nasihah siswa kelas VII CMTs Sunan Kalijogo, pada hari pada hari Rabu tanggal
28 Nopember 2012pukul 13.53-1439 WIB di musholla MTs Sunan Kalijogo
[11]Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Salman
Fuadi, guru Al-Qur’an Hadits kelas VII, VIII dan IX MTs Sunan Kalijogo, pada
hari Rabu tanggal 28 Nopember 2012, pukul 12.00-12.20 WIB di kantor guru Mts
Sunan Kalijogo
[12]Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Salman
Fuadi, guru Al-Qur’an Hadits kelas VII, VIII dan IX MTs Sunan Kalijogo, pada
hari Kamis tanggal 29 Nopember 2012, pukul 10.57-12.00 WIB di kantor guru Mts
Sunan Kalijogo
[13]Hasil wawancara dengan Ibu Luthfi Azizah Al Amin, SS guru bahasa Arab kelas
VIII MTs Sunan Kalijogo , pada hari kamis tanggal 29 Nopember 2012pukul
09.27-1057 WIB di kantor guru MTs Sunan Kalijogo
[14]Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Salman
Fuadi, guru Al-Qur’an Hadits kelas VII, VIII dan IX MTs Sunan Kalijogo, pada
hari sabtu 29 Nopember 2012 pukul 12.00-12.57 WIB di kantor guru Mts Sunan
Kalijogo
[15]Hasil wawancara dengan guru fiqh kelas
VIII dan IX MTs Sunan Kalijogo, Bapak Ali Mubaid,
S.Ag pada hari Kamis, tanggal 29 Nopember 2012, pukul 08.50-09.35 WIB di ruang
tata usaha MTs Sunan Kalijogo.
[16]Udin Syaefudin Sa’ud,Inovasi Pendidikan
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 215
[17]Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Salman
Fuadi, guru Al-Qur’an Hadits kelas VII, VIII dan IX MTs Sunan Kalijogo, pada
hari Kamis, 29 Nopember 2012 pukul 12.00-12.57 WIB di kantor guru Mts Sunan
Kalijogo
0 komentar:
Posting Komentar