Menghitung Arah Kiblat Dengan Rumus Segitiga Bola
Menghadap arah kiblat adalah kewajiban bagi kaum
Muslimin (Umat Islam) dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah
fardu maupun ibadah sunnah.
Kiblat pertama Umat Islam adalah
Masjid Al-Aqsha di Palestina, yang kemudian setelah Rasulullah hijrah ke
Madinah atas perintah Allah SWT kiblat berpindah ke Masjidil Haram di kota
Mekkah Arab Saudi, yang berlokasi di 3905’
Bujur Timur dan 21025’ Lintang Utara, atau terletak di 3905’
di timur Greenwich dan di garis lintang 210
25’
di Utara Khatulistiwa.
Mengingat bumi kita berbentuk bola dan Umat Islam
tersebar diseluruh penjuru Bumi maka untuk menghasilkan nilai ibadah yang
maksimal dihadapan Allah SWT dengan sebenar-benarnya menghadapkan wajah ke arah
kiblat diperlukan ilmu alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan yaitu segitiga
bola.
Segitiga bola berbeda dengan segitiga linier atau
segitiga biasa yang kita kenal, segitiga bola memiliki tiga sudut dalam satuan
derajat busur dan tiga sisi berbentuk garis yang berdimensi panjang.
Perhitungan arah kiblat dilakukan untuk kota-kota
diseluruh dunia yaitu disebelah barat kota Mekkah, disebelah timur kota Mekkah
dan sebagainya.
MUQODDIMAH
Kiblat pertama kaum muslimin adalah masjid Al-Aqsha (Baitul Makdis) di Palestina. Menurut riwayat, walaupun Rasulullah
selalu menghadap baitul makdis, jika Sedang berada di mekkah beliau juga pada
saat bersamaan selalu menghadap Baitullah (Ka’bah). Saat Rasulullah hijrah ke
Madinah kewajiban menghadap Baitul Makdis masih berlaku, hingga setelah 16 atau
17 bulan setelah hijrah, kerinduan beliau memuncak untuk menghadap Baitullah
yang sepenuhnya telah dikuasai Kaffir Qurais. Maka turunlah firman Allah untuk
menghadap Masjidil Haram yang telah dinanti-natikan oleh Rasulullah SAW. Hal
ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-baqoroh ayat 144. Fawalli
wajhaka syathral masjidil haram. Surat ini sekaligus menjadi perintah untuk
melaksanakan Shalat dengan menghadapkan wajah ke Kiblat (Baitullah Ka’bah).
Kewajiban menghadap Kiblat ini berlaku untuk
semua kaum Muslimin diseluruh penjuru Bumi, dan tidak terhalang oleh ruang dan
waktu.
dan
dari mana saja kamu berangkat maka palingkanlah wajahmu kearah masjidil haram
(kiblat), dan dimana saja kalian berada maka palingkanlah wajahmu ke arahnya,
agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim
diantara mereka, maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada
ku. Dan agar kusempurnankan nikmatku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
(QS. Al-Baqarah:150)
Oleh karena bumi kita berbentuk bola, maka
timbulah beberapa permasalahan dalam menentukan arah Kiblat. Melihat beberapa
literatur begitu beragam pemahaman orang dalam menentukan arah kiblat. Di
Indonesia, secara umum orang berkata bahwa arah Kiblat bagi tempat-tempat di
Indonesia adalah ke-arah barat serong sedikit ke utara.
Pentingnya mengukur arah kiblat ini sangat
berpengaruh terhadap kekhusuan kita dalam beribadah dan ketika menentukan
lokasi pembangunan Masjid atau Mushala.. Walaupun saat ini sudah ada kompas
kiblat dan sudah beredarnya perhitungan yang di terbitkan oleh Departemen Agama
untuk beberapa lokasi, alangkah baiknya kita mengetahui cara dan bagaimana
menentukan arah kiblat yang sebenarnya.
Cara yang akan dikenalkan adalah dengan
menggunakan rumus segitiga bola. Karena bumi kita ini berbentuk bola maka rumus
ini dianggap sangat representative untuk menjawab permasalahan dalam menentukan
arah kiblat.
SEGITIGA BOLA
Segitiga bola adalah segitiga di
permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar. Berbeda
dengan segitiga linier atau segitiga biasa yang kita kenal, segitiga bola
memiliki tiga sudut dalam satuan derajat busur dan tiga sisi berbentuk garis
yang berdimensi panjang seperti meter atau centimeter, sehingga segitiga bola
seluruh elemennya hanya dalam satuan derajat busur, karena hanya tiga sudut dan
tiga sisi berbentuk busur atau lengkungan bagian dari bola langit atau bola
bumi. Lihat gambar berikut:
Sudut segitiga bola ABC adalah A,
B dan C kemudian sisi-sisi dihadapan sudut bola masing-masing adalah a, b dan
c.
Pada segitiga bola terdapat
beberapa persyaratan yang diperlukan untuk menguji apakah hasil perhitungan
sudah konsisten atau belum juga untuk melihat apakah komponen sudut dan
sisi-sisinya sudah merupakan segitiga bola atau bukan, persyaratannya antara
lain:
1.
Jumlah sudut A, B dan C harus lebih dari 1800 dan kurang dari 5400
(1800 < A+B+C < 5400)
2.
Jumlah sisi-sisi a, b dan c harus lebih dari 00 dan kurang dari 3600
(00 < a+b+c < 3600)
3.
Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah
900
4.
a + b > c; a + c > b dan b + c > a
5.
bila a = b maka A = B, bila a = c maka A = C, bila b = c maka B = C dan
sebaliknya
6.
bila a > b maka A > B; bila a > c maka A > C ; bila b > c maka B
> C dan sebaliknya
Rumus Segitiga Bola
Banyak sekali versi rumus
segitiga bola yang dapat diketahui, berikut diberikan beberapa rumus segitiga
bola yang paling mudah difahami diantaranya:
Rumus cos:
Untuk sudut bola
Cos A = -cos B cos C + sin B sin C cos a
Cos B = -cos A cos C + sin A sin C cos b
Cos C = -cos B cos A + sin B sin A cos c
Untuk sisi-sisi segitiga bola
Cos =Cos b Cos c
+ Sin bSin c
Cos A
Cos b
= Cos a Cos c
+ Sin a Sin c
Cos B
Cos c
= Cos a Cos b +
Sin a Sin b Cos C
Rumus sin:
Sin A/ Sin a =
Sin B/ Sin b = SinC/ sin c
Rumus Analogi Gauss atau De Lambre:
Rumus Analogi Napier
Mengenal Tata Koordinat Geografis Bola Bumi
Pada bola langit/bola bumi terdapat tata koordinat
geografis antara lain; garis lintang (Ф), garis bujur (λ), lingkaran kecil,
lingkaran besar dan lain-lain.
Garis Bujur (λ) = 00 adalah meridian
standar melewati greenwch; di timur Greenwich BT atau Bujur Timur, di barat BB
atau Bujur Barat
Garis Lintang (Ф) = 00 adalah
katulistiwa ; 900 = Kutub Utara; -900 = Kutub Selatan
Berikut diberikan tabel koordinat geografis tempat
di bola bumi:
Contoh:
- Jakarta (1060 49’ BT, 60 10’ S), berarti Jakarta terletak pada garis bujur 1060 49’ di timur Greenwich dan di garis lintang 60 10’ di selatan Khatulistiwa.
- Bandung (10705’ BT, -6049’ LS), berarti Bandung terletak 107034’ di timur Greenwich dan di garis lintang -60 49’ di selatan Khatulistiwa.
- Mekkah (3905’ BT, 21025’ LU), berarti Mekkah terletak 3905’ di timur Greenwich dan di garis lintang 210 25’ di Utara Khatulistiwa.
Menentukan Arah Kiblat
dengan Rumus Segitiga Bola
Setelah diketahui garis
lintang dan bujur sebuah kota atau tempat maka perhitungan menentukan arah
kiblat dapat di lakukan. Perhatikan gambar dibawah ini:
Misalkan Kita ingin menentukan arah kiblat dari
kota Bandung. Jika A adalah mekkah (Ka’bah);C adalah Kutub utara, dan B adalah
Kota Bandung, maka a = (900-
Фa), b =(900- Фb), c adalah masing-masing sisi dihadapan
sudut bola A dan B. dan
setelah sudut B terhadap A dan C sudah di
ketemukan, maka untuk mendapatkan arah Utara Selatan yang lurus, tentukanlah
terlebih dahulu arah Barat –Timur dengan bayangan sinar Matahari. lakukan pada
tengah hari saat bayangam M1 dan M2 dapat membentuk simetris. Perhatikan gambar
dibawah ini;
Setelah garis Utara-Selatan sudah ditentukan, maka
buatlah arah kiblat dengan Busur derajat, di tarik dari Utara ke Barat atau
sebaliknya tergantung daerah yang di cari arah kiblatnya sebesar derajat yang
sudah di cari seperti pembahasan soal diatas.
Berikut untuk kota-kota lainnya di seluruh dunia
telah di tentukan sebagai berikut:
@New York berada di sebelah barat kota mekaah yaitu
di lintang 40045’ di Bujur -74000’ dengan arah Kiblat 58029’
di tarik dari Utara ke Timur
@Stokholm berada di sebelah Selatan kota mekaah
yaitu di lintang 59020’ di Bujur 18000’ dengan arah
Kiblat 148008’ di tarik dari Utara ke Selatan
@Teheran berada di sebelah Timur kota mekaah yaitu
di lintang 35042’ di Bujur 51027’ dengan arah Kiblat -141026’
di tarik dari Utara ke barat
@Roma berada di sebelah barat kota mekaah yaitu di
lintang 41056’ di Bujur 12030’ dengan arah Kiblat 123019’
di tarik dari Utara ke Timur
@Nairobi berada di sebelah Utara kota mekaah yaitu
di lintang -01018’ di Bujur -37010’ dengan arah Kiblat 06024’
di tarik dari Utara ke Timur
Serta kota-kota lainnya diseluruh dunia dapat
dihitung dengan mengetahui lintang dan bujur tempat tersebut.
PENUTUP
Untuk perhitungan selanjutnya pada daerah-daerah
lain (khususnya daerah-daerah di Indonesia) dapat dilakukan sendiri dengan
melihat tabel lintang dan bujur tempat yang sudah diterbitkan oleh Departemen
Agama Republik Indonesia, atau untuk daerah-daerah diseluruh dunia dapat
dilihat pada Atlas yang lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar